Rizal Ramli Usul Indonesia Tukar Utang dengan Hutan

Tukar Utang dengan Hutan

TOPMETRO NEWS – Tukar utang dengan hutan? Begitulah usulan Rizal Ramli, eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menyarankan Indonesia. Katanya ada baiknya menukar utang Indonesia dengan konservasi hutan.

Tukar Utang dengan Hutan, Sudah Pernah

Hal ini kata dia, pernah dilakukan pihaknya pada kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“Kita bisa sebetulnya tukar lingkungan hidup dengan pengurangan utang. Waktu saya menjadi Menteri Maritim tahun 2000-an, Jerman kritik Indonesia tukang rusak hutan,” ceritanya melalui konferensi video, Jumat (4/9/2020).

Untuk Pengurangan Utang

Mendengar kritik ini, Rizal akhirnya berupaya mengkomunikasikan solusi lingkungan hidup dengan Menteri Keuangan Jerman saat itu.

Dia menyarankan agar kebijakan lingkungan hidup di Indonesia ditukar pengurangan utang.

“Saya bilang jangan kritik doang, kenapa nggak cari solusi yang win-win. Kamu kurangi utang saya, kami kasih 300 hutan di Kalimantan sebagai daerah konservasi,” lanjutnya.

Menurutnya solusi ini bisa bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Kebijakan yang tak Berlanjut

Dalam hal ini Jerman bisa mengkampanyekan isu lingkungan hidup, dan Indonesia bisa mengurangi beban uutang.

Kerjasama ini, katanya, berlangsung dan berhasil dilakukan sekali. Namun tak kunjung berlanjut setelah kepemimpinan Gus Dur lengser pada 2001.

Rizal menyarankan hal ini kembali dilakukan di Indonesia.

Menurutnya kerjasama semacam ini bisa dilakukan mengingat banyak negara maju yang peduli dengan lingkungan hidup.

Dia mengatakan Indonesia kerap disalahkan negara maju karena tak lihai menyelesaikan isu lingkungan hidup.

Rizal Ramli menyebut Indonesia sering dituding merusak paru-paru dunia.

Untuk menanggulangi isu lingkungan, menurutnya pemerintah bisa berkomitmen dengan menetapkan luas hutan konservasi secara ketat.

“Misalnya dari seluruh wilayah Indonesia kami tetapkan 25 persen harus konservasi. Reputasi Indonesia akan baik.”

BACA SELENGKAPNYA | Jokowi: ”Utang Indonesia Rp 4.000 Triliun itu Bukan Saya Semua!”

Seperti diwartakan Topmetro.news sebelumnya, utang luar negeri sebanyak Rp 4.000 triliun bukan sepenuhnya di era Presiden Jokowi. Orang nomor satu di negeri ini harus menjelaskan seluruhnya lantaran sudah menjadi amunisi lawan politiknya. Jokowi meng-counter serangan ini pun harus lebih keras dan lugas.

Dengan tegas Jokowi menyebut utang luar negeri oleh Indonesia Rp 4.000 triliun termasuk dari pendahulunya.

Ketika mulai menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Jokowi menerima warisan utang sebesar Rp 2.700 triliun Rupiah, disertai dengan bunga 250 triliun setiap tahun, dari kewajiban membayar bunganya saja kalau selama 4 tahun sudah Rp 1.000 triliun.

Jadi kalau utang Indonesia sudah tembus Rp 4.000 triliun lebih, itu bukanlah utang selama pemerintahan Jokowi semua.

reporter | dpsilalahi
sumber/foto | riausky/cnnindonesia/rmol

Related posts

Leave a Comment